Rabu, 17 Juli 2013

Keberkahan Makan Sahur



Jangan Remehkan Makan Sahur,
Ada Keberkahan di Dalamnya
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik
Allah, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam teruntuk
Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi
Wasallam-, keluarga dan para
sahabatnya.
Dari Anas bin Malik
Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda,
ًﺔَﻛَﺮَﺑ ِﺭﻮُﺤَّﺴﻟَﺍ ﻲِﻓ َّﻥِﺈَﻓ ﺍﻭُﺮَّﺤَﺴَﺗ
“Makan sahurlah, karena
sesungguhnya ada keberkahan
dalam sahur.” (Muttafaq ‘Alaih)
Hadits ini menunjukkan bahwa
orang yang berpuasa
diperintahkan untuk makan
sahur. Sebab, di dalamnya
terdapat manfaat yang banyak
dan keberkahan yang besar
berkaitan diniyyah atau
duniawiyah. Nabi
menyebutkannya ada
keberkahan sebagai anjuran
dan dorongan untuk makan
sahur. Ini sesuai dengan
namanya Al-Sahur, adalah
istilah makan di waktu sahur,
yakni akhir malam.
Anjuran makan shur dikuatkan
oleh hadits Jabir, Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabada,
ٍﺀْﻲَﺸِﺑ ْﺮَّﺤَﺴَﺘَﻴْﻠَﻓ َﻡﻮُﺼَﻳ ْﻥَﺃ َﺩﺍَﺭَﺃ ْﻦَﻣ
“Siapa yang ingin berpuasa
hendak makan sahur dengan
sesuatu.” (HR. Ahmad dan
Dishahihkan Syaikh Al-Albani di
Silsilah Shahihah, no. 2309)
Perintah dalam hadits ini
tidaklah bersifat wajb. Tapi
hanya sunnah. Buktinya, Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam
pernah menyambung puasa.
Begitu juga para sahabatnya,
pernah berwishal (menyambung
puasa) bersamanya. Wishal
adalah berpuasa selama dua
haru atau lebih, tanpa berbuka.
Berpuasa pada siang dan malam
hari.
. . . Al-Sahur, adalah
istilah makan di waktu
sahur, yakni akhir
malam. . . .
Di antara makna keberkahan
dalam makan sahur:
Pertama, di antara keberkahan
makan sahur adalah bertakwa
kepada Allah dalam
melaksanakan ibadah dan
beristi’anah (mohon
pertolongan) kepada Allah
Ta’ala pada siang hari untuk
menjalankan shalat, membaca
Al-Qur'an, berzikir, dan
selainnya. Karena orang lapar –
biasanya- malas menjalankan
ibadah. Bawaannya berbaring
dan tiduran. Maka orang yang
makan sahur dia menjalankan
sebab supaya memiliki tenaga
di siang hari untuk menjalankan
tugas duniawi dan ukhrawi.
Kedua, menghilangkan akhlak
tercela yang diakibatkan dari
lapar. Orang lapar lebih mudah
tersulut emosi, sensitive, dan
mudah marah. Maka orang
yang makan sahur akan
memiliki jiwa yang lebih tenang
sehingga mampu bermu’amalah
dengan baik kepada orang lain.
Ketiga, melalui sahur akan
berarti telah bersiap untuk
menjalankan puasa sehingga ia
lebih semangat dan tenang
menjalankan puasa. Dan
pastinya orang yang menyantap
makan sahur akan lebih ringan
(tidak terlalu payah) dalam
menjalankan puasa.
Keempat, makan sahur berarti
mengikuti sunnah Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Jika orang yang sahur
meniatkan dalam sahurnya
tersebut untuk menjalankan
perintah Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam dan mengikuti cara
beliau berpuasa maka makan
sahurnya menjadi ibadah. Ia
mendapatkan pahala atas niat
dan makannya tersebut. Jika
orang yang sahur -dalam makan
dan minumnya- meniatkan
untuk menjaga fitalitas tubuh
dan memiliki kekuatan dalam
menjalankan shiyam, shalat,
tilawah, dan aktifitas positif
lainnya maka ia akan mendapat
pahala dalam makan sahurnya.
Kelima, orang yang makan
sahur maka ia akan bangun di
penghujung malam dan bisa
memanfaatkannya untuk zikir,
doa, shalat dan ibadah lainnya.
Di mana saat tersebut adalah
waktu mustajab. Ini salah satu
rahasia keberkahan yang
sangat istimewa dalam makan
sahur.
Keenam, makan sahur berarti
menyalahi kebiasaan Ahlul
Kitab. Seorang muslim
tertuntut untuk bersikap
demikian, yakni menjauhi
tradisi dan kebiasaan mereka.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda,
“Perbedaan puasa kita dengan
puasa ahli kitab adalah makan
sahur.” (HR. Al-Nasa’i)
Ketujuh, keberkahan dalam
makan sahur lainnya adalah
akan bisa shalat Shubuh
berjama’ah di waktu yang
paling utama. Karenanya, kita
saksikan jumlah jamaah shalat
Shubuh di bulan Ramadhan
lebih banyak daripada di bulan-
bulan selainnya. Hal itu tidak
lepas dari aktifitas makan sahur
mereka.
Hidangan Makan Sahur
Tidak ada jenis makanan dan
minuman khusus untuk makan
sahur. Pokoknya makanan dan
minuman halal yang baik dan
bermanfaat untuk tubuh sah
menjadi hidangan makan sahur.
Cuma di sana ada beberapa
hadits yang menunjukkan
keutamaan kurma sebagai
hidangan sahur.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
'Anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda: “Sebaik-baik
makanan sahur seorang
mukmin adalah kurma.” (HR.
Abu Dawud dan dishahihkan
Syaikh Al-Albani dalam Shahih
Abu Dawud)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri
Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda:
ْﻮَﻟَﻭ ُﻩﻮُﻋَﺪَﺗ ﻼَﻓ ٌﺔَﻛَﺮَﺑ ٌﺔَﻠْﻛَﺃ ُﺭﻮُﺤُّﺴﻟﺍ
َّﻥِﺈَﻓ ٍﺀﺎَﻣ ْﻦِﻣ ًﺔَﻋْﺮَﺟ ْﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ َﻉَﺮْﺠَﻳ ْﻥَﺃ
ﻰَﻠَﻋ َﻥﻮُّﻠَﺼُﻳ ُﻪَﺘَﻜِﺋﻼَﻣَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ
َﻦﻳِﺮِّﺤَﺴَﺘُﻤْﻟﺍ
“Sahur adalah makanan berkah,
maka jangan kalian tinggalkan
walaupun salah seorang dari
kalian hanya minum seteguk
air, karena Allah dan para
malaikat bersalawat atas
orang-orang yang
bersahur.” (HR. Ahmad dan
dihassankan Syaikh Al-Albani
dalam Shahih al-Jami’, no. 3683)
. . . kita saksikan jumlah
jamaah shalat Shubuh di
bulan Ramadhan lebih
banyak daripada di
bulan-bulan selainnya.
Hal itu tidak lepas dari
aktifitas makan sahur
mereka. . .
Penutup
Dari uraian ini maka selayaknya
orang yang berpuasa semangat
makan sahur. Tidak
meninggalkannya karena nuruti
rasa ngantuk atau sebab
lainnya. Sebaliknya,
menanamkan tekad untuk
bangun makan sahur disertai
rasa gembira menjalankan
perintah Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam. Insya Allah, ia
akan mendapatkan kebaikan,
pahala dan keberkahan yang
besar. Lihat saja Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
memperhatikan makan sahur,
memerintahkannya,
memberitahukan bahwa ia
syi’ar puasanya kaum muslimin
dan pembeda dengan puasa ahli
kitab, dan beliau melarang
meninggalkan makan sahur.
Wallahu A’lam. [PurWD/voa-
islam.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar